Kendari, Antara Sultra - DPD Asociation Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sulawesi Tenggara menyatakan bahwa pengelolaan pariwisata sekarang ini membutuhakan multidimensi dan multisektor.
Ketua Asita Sultra, Rahman Rahim pada wartawan di Kendari, Selasa, mengatakan, industri pariwisata saat ini tidak bisa berkembang bila hanya dikelola wisata alamnya saja tetapi juga wisata budaya, yang di dalamnya membutuhkan banyak bidang yakni multidimensi dan multisektor.
Menurut dia, pengelolaan jasa wisata harus ada pemerintah, industri dan masyarakat sebab kesemuanya itulah sebagai penopang dalam membangun pariwisata Sultra.
"Artinya, jika satu di antaranya itu tidak saling menopang maka pariwisata tidak akan berkembang," ujarnya sambil menambahkan pariwisata tidak haya mencakup wisata alamnya saja tetapi juga budaya yang di dalamnya membutuhkan banyak bidang.
Rahman mengatakan, mengelola pariwisata harus multidimensi dan multisektor. Pariwisata juga tidak bisa bergerak sendiri, harus bekerja sama dengan sektor yang bersangkutan dalam mempromosikan Sulawesi Tenggara ke kanca nasional maupun internasional.
Ia menyutkan bahwa wisata budaya, ketika wisatawan berkunjung ke suatu daerah pastinya menjadikan budaya sebagai tolok ukur dalam menilai daerah yang dikunjungi.
"Perilaku, tata krama, cara bertutur. itu semua merupakan item-item penilaian budaya dan masyarakat Sultra yang menjadi cerminan kehidupan masyatakt di suatu daerah yang harus dijaga dan dipertahankan keasliannya," tuturnya.
Rahman juga mengungkapkan, seharunya semua perilaku budaya telah ditanamkan sejak dini kepada generasi muda serta masyarakat dan menjadi tugas pemerintah, khusunya Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Sultra untuk memfasilitasi hal tersebut.
Maka dari itu, pariwisata juga butuh banyak promosi dalam memamerkan kebudayaan Sultra, agar tidak hanya menjadi konsumsi lokal, tetapi dalam skala nasional bahkan dunia.